Sebelum brangkat beli makan buat buka di jalan |
Stasiun Bandung B) |
Dah Jam 3 kereta nya brangkat jam 4.30 |
Nih kereta yang akan membawa diriku ke Malang |
Perbekallan di jalan |
G makna ! |
MAN JADDA WA JADDA
Sebelum brangkat beli makan buat buka di jalan |
Stasiun Bandung B) |
Dah Jam 3 kereta nya brangkat jam 4.30 |
Nih kereta yang akan membawa diriku ke Malang |
Perbekallan di jalan |
G makna ! |
Rumah Cumi (Cuma Minjem hahaha) g ketang ini rumah gurita yang terkenal angker tapi g angker da kayak rumah bekas tempat wisata gitu ^_^ |
dari depan rumah gurita |
jalan masuknya deket Pom bensin |
ni POM bensinnya deket hotel Gr*nd Aquila |
kita lanjutkan perjalannan |
di sini ktanya juga serem kata guru les tapi mana boneka beruang yang di gantung in mana ????????? |
masih nyari boneka siga orang gila nengokin keatas wae |
di sebelah itb kalo jam 11 keatas lah ada setannya juga ceunah tapi suasananya keren kayak gini banyak pohon di bahu jalan tuh sumpah keren banget mana di bandung jarang kan yang kayak gini |
dah nyampek babakan siliwangi lagi |
jadi di tambahin ginian jadi tambah keren kan . kata buku NM tuh mall nya setan WTH wong indahnya kayak gini |
Serem gitu ? g ! |
Sepedah minjem mbak Yo |
Sepedah mbak Yo |
Perpustakaan Zoe Lu ! Nda ! yuk Brancut ! |
Patung serem g yah ? hahahahah |
Serem ? g kan ! |
hahaha TBK (Taman Bambu Kosong) ada g sih disini /? |
Meskipun demikian, dunia industri di Indonesia pada umumnya hanya mengenal keahlian instrumentasi dan kontrol adalah keahlian dari alumni Teknik Fisika. Sehingga profesi insinyur instrumentasi (instrument engineer), insinyur pengendalian (control engineer), insinyur otomatisasi (automation engineer) dan lain-lainnya selalu ditempati oleh para insinyur lulusan Teknik Fisika.
Industri yang menyerap lulusan Teknik Fisika :
* Industri Rekayasa dan Konstruksi (EPC : Engineering, Procurement & Construction)
Industri ini dimotori oleh perusahaan-perusahaan yang menangani rancang bangun suatu pabrik (plant) (contohnya: kilang minyak, pabrik petrokimia, pembangkit listrik), atau merancang bangun fasilitas produksi (contohnya: anjungan minyak dan gas lepas pantai, jalur produksi / perakitan otomatis, dll.). Rancang bangun ini dilakukan mulai dari atas kertas hingga mulai beroperasi.
Dalam pengerjaan rancang bangun suatu pabrik atau fasilitas produksi ini, lulusan teknik fisika akan bekerja sama sangat erat dengan process engineer (biasanya lulusan teknik kimia). Process engineer akan merancang dan menentukan alur proses dan unit-unit pemroses apa saja yang diperlukan, dan menuangkannya dalam process flow diagram serta P&ID (piping and instrument diagram). Sebagai instrument engineer, lulusan teknik fisika kemudian akan memberi input dan memfasilitasi otomatisasinya dengan diantaranya :
1. Merancang dan atau memilih alat ukur besaran proses yang sesuai (mis.: orifice DP flowmeter atau ultrasonic flowmeter?)
2. Merancang dan atau memilih final control element (mis.: menentukan kapasitas, karakteristik dan material dari control valve)
3. Mendiskusikan dan menentukan strategi kontrol yang tepat (mis.: proses bersifat sequential atau kontinu?)
4. Merancang sistem pengaman proses (process safety/safeguarding system) (mis.: safety logic diagram, cause and effect diagram)
5. Merancang dan atau memilih implementasi teknologi otomasi yang sesuai (mis.: menggunakan PLC atau DCS?)
6. Memfasilitasi agar representasi besaran-besaran proses tersedia di layar monitor control room (mis.: gambar pompa warna merah berarti pompa tersebut trip, dll.)
7. Mengkaji P&ID beserta dokumen terkait lainnya dalam HAZOP (hazard & operability studies) bersama-sama process engineer, piping engineer, mechanical engineer, operation engineer, maintenance engineer, safety engineer, dll. untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kekurangan yang ada sebelum disain dari pabrik atau fasilitas produksi dibangun. (mis.: apakah tersedia alarm proses, alarm kebocoran gas, alarm kebakaran, emergency shutdown, dll. yang sesuai?)
Interface dengan piping engineer dan mechanical engineer (lulusan teknik mesin) juga diperlukan untuk menentukan karakteristik dari material instrumentasi, menentukan cara penempatannya di perpipaan dan tanki / unit proses, dll. Sedangkan interface dengan electrical engineer (lulusan elektro arus kuat) diperlukan untuk memfasilitasi tersedianya indikasi dan alarm alat produksi (pompa, kompresor, turbin, dll.) di control room.
Berikut adalah beberapa nama perusahaan nasional maupun multinasional yang bergerak dalam bidang rancang bangun pabrik dan fasilitas produksi yang banyak memiliki insinyur instrumentasi didalamnya: PT Tripatra, PT Rekayasa Industri, PT McDermott Indonesia, PT IKPT, PT Amec Berca, PT KBR Indonesia, PT Gunanusa Fabricator, PT. Technip, PT CeriaWorley, PT Pertafenikki, PT Saipem, dll. Untuk melihat contoh aktivitas pekerjaan apa saja yang dilakukan dapat dilihat di website masing-masing, seperti : tripatra.com, technip.com, etc.
* Industri Produk Sistem Instrumentasi dan Integrator Sistem
Industri ini dimotori oleh perusahaan-perusahaan yang memproduksi sistem instrumentasi dan kontrol (vendor) maupun perusahaan yang bersifat melakukan perancangan sistem kendali pabrik terintegrasi. Adanya produksi instrumentasi dengan berbagai jenis merek, memungkinkan suatu pabrik menggunakan sistem instrumentasi dan kontrol dengan merek yang berbeda-beda dimulai dari lapangan sampai ke tingkat manajemen parbik. Dibutuhkan suatu usaha untuk mensinkronkan kerja dari alat-alat tersebut supaya berfungsi dengan baik dan optimal. Suatu perusahaan bisa murni melakukan pekerjaan integrasi sistem ataupun melakukan pekerjaan integrasi sistem sekaligus menjual produk instrumentasi. Berikut adalah beberapa nama perusahaan nasional maupun multinasional yang bergerak sebagai supplier dan service provider perangkat instrumentasi dan kontrol, dan banyak memiliki insinyur instrumentasi didalamnya: PT Yokogawa Indonesia, PT Widya Pandu Ekatama, PT Control System Indonesia, PT Transavia Otomasi Pratama, PT Wifgasindo Dinamika Instrument Engineering, PT Somit Karsa Trinergi, dll. Untuk melihat contoh perangkat instrumentasi dan kontrol, website vendor induknya dapat dilihat, seperti : emersonprocess.com, yokogawa.com, etc.
* Industri Pengolahan dan Manufaktur
Pabrik atau fasilitas produksi yang sudah berjalan memerlukan insinyur instrumentasi dan kontrol untuk melakukan perawatan, penyelesaian masalah ataupun perancangan sistem baru yang akan ditambahkan pada pabrik atau fasilitas produksi. Hal ini karena semua industri sekarang menggunakan otomatisasi sebagai bagian integral dari unit proses atau fasilitas produksi. Tanpa otomatisasi atau instrumentasi pabrik atau fasilitas produksi akan menjadi sangat tidak efisien dan seringkali membahayakan.
Industri pengolahan dan manufaktur memiliki banyak ragam, mulai industri hulu hingga hilir seperti : industri minyak dan gas, industri pupuk, industri semen, industri makanan dll. Industri manufaktur memiliki banyak ragam dari mulai industri manufaktur elektronika, manufaktur kendaraan bermotor (mobil/motor), manufaktur peralatan industri, dll. Berikut adalah beberapa nama perusahaan nasional maupun multinasional yang memiliki pabrik atau fasilitas produksi dan banyak memiliki insinyur instrumentasi didalamnya: PT ExxonMobil Oil Indonesia, PT Chevron Indonesia, PT. Total E&P Indonesie, PT Pertamina E&P, PT Medco Indonesia, PT Pupuk Kaltim, PT Chandra Asri, PT Asahimas Chemical, PT Semen Gresik, PT Unilever Indonesia, PT Panasonic Indonesia, PT Astra International, dll